Oktober 24, 2008

Kenang - Kenangan Hidup >> Part 6c

Keajaiban - Kejaiban di Bulan Syawal

Banyak keajaiban dan keanehan yang saya alami.
Pada setiap pertempuran bahkan berhadap-hadapan dengan musuh, saya selalu selamat seperti ada yang menjaga.
Hal yang paling beratpun paling terluka di tangan dan punggung akibat sabetan parang.
Namun tak seberapa sakitnya, dibanding apa yang saya lihat terjadi pada teman-teman lain yang syahid. makan yang saya makan pun dari sisi kelayakan dan hiegenis juga sangat buruk, dan lebih sering tidak makan karena saya lebih mengutamakan anak-anak dan perempuan.
Adik perempuan saya turut berjuang, mempersiapkan segala seusatunya, bahkan maju ke medan tempur.
Kami berdua sering makan makanan yang basi, bahkan kami tak jarang makan daun-daunan yang kami petik dari langsung dari pohonnya,
bahkan bunga pun kami makan.
Tapi inilah bagian kebesaran ALLAH.
Kami berdua tak pernah sakit perut, bahkan tumbuh rasa saling menyayangi dan kesadaran persaudaraan yang begitu dalam hingga kini.

Banyak sekali keajaiban lain yang hingga kini masih menyisakan pertanyaan.
Pada suatu saat, saya terbaring lelah di pelataran mesjid bersama adik perempuan saya.
Tiba-tiba beduk berbunyi dan kumandang azan bergema, padahal waktu shalat belum masuk.
Rupanya pada malam itu Masjid Al-Fatah diserang oleh beribu orang dari empat penjuru mata angin, dari darat dan laut.
Pada hari itulah saya merasa bahwa itulah hari terakhir saya hidup didunia, mengingat keadaan yang lemah, dan jumlah musuh yang jauh lebih
besar dengan peralatan yang lengkap.
Dengan tombak ditangan, saya ciumi adik saya itu dan memintanya menemui Ibu, dan sampaikan pesan bahwa betapa saya sangat menyayangi beliau sebagai pesan terakhir.
Malam itu saya maju ke barisan paling depan, tepat di depan pagar masjid bersama pemuda-pemuda berani lainnya.
Dan dari dalam masjid, terdengar takbir bergemuruh membelah langit...
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar...La Ilaha Illallahu
Allah Akbar...Allahu Akbar Walillah Ilham...
berulang bergema, bergemuruh yang menjadi mesiu bagi kami menghadapi musuh yang menyerang.
Serangan malam itu sangat dasyat, mereka persis didepan Masjid, berusaha menaiki pagar menyerang penuh dendam, marah dan murka.
Namun ketika semuanya 'berjuang pasrah' menengadahkan tombak, parang atau apa saja, menahan serangan agar tak bisa menerobos hingga ke dalam Masjid yang berisikan perempuan-perempuan , diantara Ibu dan adik perempuan saya.
Namun entah kenapa, tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya, semua penyerang itu tiba-tiba lari terbirit-birit seperti dikejar setan, dan saya terdiam masygul. Ada apa gerangan? Apakah ini taktik ?
Atau.....

Dari beberapa mereka yang tertangkap, terungkap bahwa mereka melihat beribu-ribu tentara berkuda berjubah putih mengelilingi Masjid dan balas
menyerang mereka tanpa rasa takut dan pedang terhunus.
Hampir seratus orang yang tertangkap berkata sama.
Masya ALLAH, rupanya ALLAH telah menunaikan janjinya, menurunkan bala tentara dari langit.
Keajaiban lain yang tidak terlupakan adalah ketika tiba-tiba dari kejauhan saya melihat ada bola api yang sangat besar menuju ke Masjid, namun entah kenapa sebelum menyentuh Masjid, Bola api itu kembali keasalnya.
Rupanya ALLAH benar-benar menjaga balatentaranya.
Sejak itu saya tidak lagi pernah menjadi pengecut, dan tidak pernah mengenal rasa takut terhadap siapapun di dunia.
Peristiwa demi peristiwa teah mengajarkan saya menjadi laki-laki pemberani.

Sahabat yang hilang....
Pada peristiwa itu, saya banyak sekali kehilangan sahabat yang selama ini mewarnai keseharian.
Teman semasa kecil, teman semasa sekolah dan para handai taulan.
Mereka gugur karena ulah sebagian manusia yang telah memicu peristiwa ini.
Dua puluh tiga teman sekolah saya ketahui telah gugur dan ini belum termasuk yang tidak diketahui.
Walaupun mereka telah tiada, namun kenangan mereka hidup bersama saya hingga kini dan nanti, sepanjang hidup !
Diantara mereka ada dua nama yang baru saya dapatkan khabar beberapa bulan yang lalu, yang keduanya adalah sahabat baik saya,
Yani Ekawati Moyo dan Johana Lisapaly.
Dua gadis cantik dan cerdas itu kini damai 'bercanda dan tertawa' di sisi ALLAH.
Semoga ALLAH mengampuni dosa-dosa mereka dan menerima semua amalan mereka, melapangkan kuburnya dan diberi tempat yang
indah di surga. Amien.

Hingga kini saya masih mencari khabar tentang sahabat-sahabat saya yang lain, Salmon Haumahu, Yakob Wattimena, Peter Sahupala, Yakobus, Novaro, Irfan, Budi Titiono, Bilhan Alfredo Elsafan Pattikawa, Elok Kusumo, Hamid, La Ode On Zainal Arifin, Rasyid Kadir, Muhammad Ilham, Syarifah Faradilla Binti Thahir, Heldrik, Deddy Rinsampessy, Simon Simau, Andi Fredriksz, Berly Senapati, Wihelmina Lodrigus, Barbara Lodrigus, Petrus Elake, Amshar Bakhtiar, Apri Imam Supi'i dan teman-teman lain yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.
Apakah mereka adalah salah satu diantara member milist ini ?
Ataukah anda mengenal mereka ?
Sungguh betapa rindu saya pada mereka.
Bersambung


Fr: eri (uje_jamaah@yahoogroups.com)




1 komentar:

Anonim mengatakan...

Subhanallah saya mrinding dengan crita anda..
salam kenal.